Melatih Kesabaran dan Penguasaan Diri

Amsal 16:32

Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota. Orang yang lambat marah lebih baik daripada orang yang kuat, dan orang yang menguasai diri daripada orang yang merebut kota.

Ada pepatah yang mengatakan, musuh yang terbesar untuk dikalahkan dalam hidup setiap orang adalah dirinya sendiri.

Ay.32 Orang yang sabar (slow to anger) melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.

Alkitab membandingkan dua kekuatan yang secara natur sangat berbeda: seorang yang sabar vs. seorang pahlawan, seorang yang menguasai diri vs. seorang yang merebut kota.

Seseorang dipandang sebagai pahlawan karena ia telah melakukan hal penting/besar demi kepentingan orang lain/banyak, bahkan sampai berani mengorbankan dirinya jika diperlukan. Alkitab katakan, seorang yang sabar (tidak cepat/mudah marah) melebihi seorang pahlawan. Kelebihannya di mana? Seorang pahlawan berani mati untuk orang lain tetapi seorang yang sabar, ia menaklukkan “ego” dirinya. Ketika diri ditantang, diperlakukan tidak adil, dihina, dan tidak dihargai, ego akan terluka dan ia akan meledak dan bertindak beringasan bagaikan kuda liar yang sangat sulit ditaklukkan. Seseorang yang sanggup menaklukkan “kuda liar” yang ada dalam dirinya, ialah seorang yang hebat. Sabar bukan berarti tidak bisa marah, tetapi sanggup untuk menahan kemarahannya demi menunggu waktu yang tepat untuk berkata dan bertindak.

Perbandingan yang sama antara seorang yang menguasai diri dan yang merebut kota. Sebuah kota pasti mempunyai sistem pemerintahan dan pertahanan yang kuat. Hidup orang banyak bergantung kepada seberapa kuatnya pertahanan kota dari serangan musuh. Hanya seorang pemimpin yang tangguh, mempunyai pasukan yang kuat dan yang menguasai medan pertempuran yang dapat merebut sebuah kota yang dibentengi. Tetapi seorang yang menguasai dirinya jauh lebih hebat daripada hal itu karena ia mampu menguasai “kekuatan natur dosa” yang mendorong dengan hebatnya dari dalam hatinya bagaikan lahar panas dari dalam gunung berapi yang hampir tidak mungkin dapat ditahan.

Refleksi:

Tidak usah berpikir jauh untuk menjadi seorang pahlawan (yang terkadang “kesiangan”). Latih kesabaranmu dan kuasai dirimu, maka engkau akan kuat dan lebih hebat dari seorang pahlawan sekalipun.