Amsal 15:16-17
Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan. Lebih baik sepiring sayur dengan kasih dari pada lembu tambun dengan kebencian.
“Terpaksa” adalah kata yang tidak disukai sama sekali, tetapi dalam kehidupan sehari-hari engkau “terpaksa” melakukan apa yang engkau lakukan demi dapur tetap berasap, demi sekolah anak-anak, demi menjaga keutuhan keluarga, demi…
Dalam situasi ini seringkali tercetus dalam pikiran kata seandainya, seandainya aku lahir dari orangtua yang keuangannya cukup, tidak usah kaya, cukup saja, atau dari orangtua yang sayang anak-anaknya, pasangan yang lebih memperhatikan keluarga, anak-anak yang lebih menghormati orangtua, tubuh yang lebih sempurna,… Selalu ada jarak antara apa yang engkau inginkan dan apa yang sedang engkau alami.
Sebagai anak-anak Tuhan, apa yang harus engkau lakukan?
Ay.16-17 mengajarkan dua prinsip yang penting: Anugerah dan bersyukur.
Ay.16: Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan (baca: menghormati) TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan.
Memang punya banyak harta akan memberikan berbagai fasilitas yang wah dan menyenangkan. Namun orang yang terbiasa dilayani dan mendapat fasilitas yang terbaik sangat sulit untuk menerima sesuatu yang kurang daripada yang biasa diterimanya. Ia akan sangat mudah sekali terganggu dan marah.
Sebaliknya, orang yang menghormati Tuhan sadar hanya Tuhanlah Tuan dan ia hanyalah Budak yang telah diselamatkan. Ia mengerti apa artinya anugerah dan tidak mudah tersinggung ketika tidak mendapatkan apa yang ingin ia dapatkan.
Ay.17: Lebih baik sepiring sayur dengan kasih dari pada lembu tambun dengan kebencian.
Anugerah memampukan seorang anak Tuhan untuk bersyukur dalam segala hal. Rasa syukur akan memampukannya menikmati hal-hal yang sederhana sekalipun. Sedangkan seseorang yang hatinya tidak puas, bahkan hal yang terbaik sekalipun tidak akan mampu ia nikmati.
Refleksi:
Berdoalah agar engkau dimampukan untuk melihat anugrah Tuhan dalam hidupmu dan belajarlah bersyukur maka engkau akan mampu untuk menikmati hidupmu dan tidak merasa terpaksa menjalankan hari-harimu. Janganlah membandingkan hidupmu dengan mereka “yang di atas”. Coba sekali-kali amati mereka “yang di bawah” dan renungkan, maka hidupmu akan lebih ringan.