Tuhan menciptakan alam semesta dan seluruh isinya dan menetapkan aturan untuk mengatur keseimbangannya sendiri (sebut: Hukum Alam). Lalu Ia menciptakan manusia dan menyerahkan kepadanya tanggung jawab untuk memelihara dan mengembangkan potensi seluruh ciptaan-Nya (Kejadian 1:27-31). Ia memberikan Firman-Nya untuk memandu manusia bagaimana dengan baik hidup di alam ciptaan-Nya dan berkembang dalam pengetahuan, mental, bijaksana, dan kerohanian. Jika manusia tidak mengikuti dan mempedulikan aturan ini, dampaknya akan merugikan dirinya sendiri. Salah satu pengajaran tentang aturan ini ada pada ayat 8. Jika alam mempunyai hukum alam yang mengaturnya, manusia juga mempunyai “hukum moral” yang mengatur moralitasnya yang berdampak langsung pada kehidupannya.
Amsal 16:8
Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan.
Berpenghasilan “sedikit” tentu sifatnya relatif. Sedikit bagimu belum tentu sedikit bagi orang lain, demikian juga “banyak”. Berpenghasilan sedikit juga tidak identik dengan berpenghasilan rendah dan miskin. Alkitab tidak mempermasalahkan “angka”, berapa yang disebut banyak dan sedikit itu. Yang Alkitab ajarkan adalah penghasilan yang disertai dengan kebenaran (righteousness) atau “penghasilan yang halal”. Saat engkau mendapatkan penghasilanmu dari kerja kerasmu sendiri, bisa dalam bentuk tenaga, pikiran, investasi, dll., engkau akan menikmati penghasilanmu dan tidak sembarangan menghambur-hamburkannya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
Sedangkan engkau yang berpenghasilan dari usaha yang merugikan orang lain: menjual barang-barang ilegal, makanan dari bahan-bahan yang tidak layak dikonsumsi, berdagang dengan timbangan yang curang, engkau bukan saja merusak orang lain dan merusak mental dan kerohanianmu, orang-orang yang bekerja bagimu, dan keluargamu, engkau juga membangkitkan kemarahan Tuhan yang sangat membenci kecurangan. Penghasilanmu yang banyak tidak akan membuat engkau dan keluargamu tenang karena Tuhan tidak rela menurunkan damai dan sentosa-Nya bagimu.
Refleksi:
Bekerjalah dan berdaganglah dengan jujur dan benar maka engkau akan menikmati hasil jerih lelahmu dengan sangat nikmat dan menyenangkan karena disertai dengan ucapan syukur. Itu penghargaan Tuhan untuk jerih lelahmu.