Ketika sebuah perkara tidak bisa diselesaikan dengan persetujuan bersama maka pengadilan menjadi media di mana keadilan boleh ditemukan. Ironisnya, justru di pengadilan-lah ketidakadilan sering terjadi: yang benar dipersalahkan dan yang salah dibenarkan dengan dalil perspektif yang berbeda. Suap telah membutakan para hakim yang menjadikan keadilan sebagai lelucon yang diperjualbelikan.
Tentu, banyak hakim, jaksa, dan pengacara yang benar-benar menjalankan panggilannya dan perjuangan mereka layak untuk dihormati. Yang bermasalah adalah mereka yang mempermainkan keadilan, yang pikirannya dikendalikan oleh nafsu jahat dan keegoisannya. Orang-orang ini tidak menyadari bahwa murka Tuhan tertuju kepada mereka.
Amsal 17:15
Membenarkan orang fasik dan mempersalahkan orang benar, kedua-duanya adalah kekejian bagi TUHAN
(ESV: He who justifies the wicked and he who condemns the righteous are both alike an abomination to the LORD.)
Ketika yang salah dibenarkan dan yang benar disalahkan, implikasinya adalah keadilan ditenggelamkan.
Secara teologis, keadilan adalah salah satu karakter Tuhan. Saat keadilan tidak ditegakkan maka kita sebenarnya sedang “menentang” Tuhan dan menyatakan “Tuhan tidak ada” dan jika ada pun, Tuhan “lumpuh”, tidak bisa berbuat apa-apa terhadap orang yang “menggetok” kepala-Nya sambil tertawa menghina Dia.
Secara sosiologis, keadilan adalah salah satu pilar yang menopang kehidupan masyarakat yang beradab. Tanpa keadilan, kondisi masyarakat akan menjadi kacau dan “tidak bertuan”. Yang berlaku adalah hukum rimba yang menakutkan.
Tuhan sangat tidak senang ketika keadilan diinjak-injak. Ia merasa jijik terhadap orang yang mempermainkannya dan menganggapnya sebagai kekejian di hadapan-Nya.
Jika Tuhan sudah tidak suka, mungkinkah Ia memberkati? Tentu tidak. Malah sebaliknya, Ia akan menghukum mereka yang berbuat demikian.
Refleksi:
Berhati-hatilah bersikap ketika engkau diberi “kuasa” atas hidup orang lain: hakim, pimpinan, pemilik usaha. Ingat, mata Tuhan tertuju kepadamu dan Ia menilik motivasimu.
Jika engkau diperlakukan tidak adil oleh orang lain atau atasanmu, datanglah kepada Tuhan dan bawalah kasusmu kepada-Nya. Ia akan bertindak pada waktu-Nya. Bersabarlah!
(Erwin Mah)