Ps. Erwin Mah
Q: Ko Erwin, apakah pada zaman nabi-nabi di Perjanjian Lama dahulu Tuhan selalu berfirman dan menampakkan diri kepada manusia adalah merupkan bentuk providensia Tuhan terhadaap manusia? Lalu bagaimana kita dapat melihat providensia Tuhan pada zaman sekarang? Terimakasih.
Ps. Erwin Mah
Jawab:
Dalam pertanyaan ini terkandung 2 hal yang berbeda:
1. Tuhan berfirman dan menampakkan diri dalam PL tujuannya adalah menyatakan kepada umat pilihan bahwa:
a) Tuhan adalah Tuhan
Ia adalah Pencipta langit dan bumi yang harus disembah dan harus menjadi pusat hidup manusia, karena untuk itulah manusia diciptakan.
b) Konsep perantara
Tuhan Kudus dan manusia berdosa, harus ada perantara yang menjembatani. Jika tidak, manusia akan “hangus” di dalam api kekudusan Tuhan (Ibrani 12:29). Ibrani 1:1ff menjelaskan di zaman akhir Tuhan sendiri yang berbicara melalui anak-Nya, Yesus Kristus. Tuhan adalah Tuhan yang hidup dan Tuhan yang berbicara (The Living God and the Speaking God). Hal ini walaupun berdampak tetapi tidak mempunyai kaitan langsung dengan providensia Tuhan.
2. Providensia Tuhan
Tuhan memelihara umat-Nya dengan berbagai cara. Yang pasti, bukan selalu dengan cara mengambil alih (menghilangkan) semua permasalahan umat-Nya. Lebih sering Tuhan izinkan kesulitan datang dan Ia membawamu melewati kesulitan itu – seolah berjalan dalam lembah kekelaman – bersama dengan-Nya (Mazmur 23). Kedewasaan rohani akan muncul hanya setelah seseorang mengalami pergumulan dan melaluinya bersama Tuhan.
Lalu bagaimana engkau dapat melihat providensia Tuhan pada zaman sekarang?
Providensia Tuhan pada zaman ini terjadi dengan beberapa cara:
1. Melalui mengikuti panduan Alkitab – setiap orang yang belajar Alkitab sungguh-sungguh pasti akan lebih bijaksana dari yang tidak, karena permulaan hikmat/bijaksana adalah takut akan Tuhan dan mengenal Yang Maha Kudus adalah pengertian (Amsal 9:10). Temukan prinsipnya dan aplikasikan dengan bijaksana sesuai situasi yang engkau hadapi.
2. Melalui bimbingan orang-orang yang lebih dewasa rohani untuk memandumu dan bergumul bersamamu dalam hal-hal yang bersifat kontekstual.
3. Melalui campur tangan Tuhan (mujizat) yang orang kini sebut “kebetulan”. Dalam teologi Reformed yang mengutamakan Kedaulatan Tuhan, kita percaya tidak ada yang kebetulan dalam dunia ini. Bahkan setiap helai rambut di kepalamu pun terhitung semua (Matius 10:30).
Providensia Tuhan sangat terasa (dapat dilihat) apabila engkau mulai belajar bersyukur dan menghitung berkat-berkat yang sebelumnya tidak disadari.
Keterangan:
Q adalah seorang lulusan S2 salah satu universitas di Inggris dan ketika pertanyaan ini diajukan, ia masih berstatus mahasiswa.