Q: Pak saya mau tanya. Dalam cerita 1 Raja-raja 13:1-32, nabinya kan dibohongi, kenapa dihukum juga ya?
Erwin Mah
Ringkasan perikop ini:
Dari cerita ini dapat disimpulkan sang abdi Allah adalah seorang muda yang masih belum berpengalaman. Tuhan memakainya untuk tujuan tertentu dengan perintah yang sangat jelas: “Jangan makan roti atau minum air dan jangan kembali melalui jalan yang telah kautempuh itu.”
Pesan Tuhan yang disampaikan melalui sang Abdi Allah sangatlah menakutkan:
“Bahwasanya seorang anak akan lahir pada keluarga Daud, Yosia namanya; ia akan menyembelih di atasmu imam-imam bukit pengorbanan yang membakar korban di atasmu, juga tulang-tulang manusia akan dibakar di atasmu” (Ayat 2).
Orang yang dikutuk adalah seorang pemimpin baru atas 10 suku Israel pecahan Kerajaan Salomo, seorang raja yang diagung-agungkan, Yerobeam. Walaupun tanda dari ucapannya terjadi: mezbah terpecah, namun banyak orang meragukan bahwa abdi Allah ini adalah benar utusan Tuhan, termasuk sang nabi tua.
Untuk mengujinya, sang nabi tua sengaja membalikkan larangan Tuhan kepadanya dengan memintanya untuk makan dan minum bersamanya di rumahnya. Awalnya bujukannya ditolak tetapi sang nabi tua yang berpengalaman ini menggunakan akal liciknya, ia menipunya dengan menggunakan “senioritas” nya, berkata:
“Aku pun seorang nabi juga seperti engkau, dan atas perintah Tuhan seorang malaikat telah berkata kepadaku: Bawa dia pulang bersama-sama engkau ke rumahmu, supaya ia makan roti dan minum air.” Tetapi ia berbohong kepadanya. Sang Abdi Allah muda ini “termakan” omongan sang nabi tua. Sangat mungkin ia saat itu juga sedang merasa letih, haus dan lapar. Tersirat dari ia sedang duduk di bawah pohon besar (ayat 14).
Dari mulut nabi tua sendiri, Tuhan marah kepadanya dan menghukumnya. Setelah kematiannya yang “rada aneh”, singa membunuhnya tetapi tidak memakannya dan juga tidak membunuh keledainya, sang nabi tua akhirnya menyadari bahwa sang abdi Allah ini benar adalah utusan Tuhan dan semua perkataannya akan terjadi. Ia merasa bersalah telah menipunya. Padahal awalnya hanya ingin menguji apakah benar ia adalah utusan Allah.
Dan memang, ucapan sang abdi Allah ini terjadi tepat seperti yang ia katakan, tercatat dalam 2 Raja-Raja 22-23, tempat ibadah yang dibangun Yerobea diruntuhkan Raja Yosia, menandakan Kerajaan Israel Utara yang dibangun Yerobeam telah berakhir.
Menjawab pertanyaanmu:
sang abdi Allah dibohongi, mengapa dihukum juga?
Jawab:
Perintah Tuhan sangatlah jelas:
Jangan makan roti atau minum air di sana. Jangan berjalan pulang melalui jalan yang telah kauambil itu.
Kenaifan Sang Abdi Allah muda ini tidak membuatnya bebas dari penghukuman Tuhan karena ia tahu persis apa yang Tuhan katakan. Ia termakan bujuk rayu sang nabi tua karena ia sendiri memang sedang letih, lapar, dan haus.
Kejadian ini mirip seperti Adam dan Hawa yang dilarang Tuhan untuk makan buah pengetahuan baik dan jahat. Adam menuduh Hawa telah menyebabkannya berdosa, dan Hawa menuduh Setan menipunya. Apakah Tuhan bebaskan mereka dari dosa tersebut dan berkata: Kasian kamu telah dibohongi. Gara-gara si setan ini kamu jadi “rusak”, begitu? Tidak.
Setan boleh berkata apa saja dan membujuknya habis-habisan tetapi keputusan untuk makan tetap ada di tangan Hawa dan Adam. Mereka bersalah atas pilihan mereka sendiri.
Demikian juga sang abdi Allah muda ini, ia tahu persis apa yang Tuhan perintahkan, tetapi ketika ia akhirnya melanggarnya, itu adalah pilihan dan keputusannya sendiri. Untuk itu, ia dihukum Tuhan sesuai peringatan-Nya.
Kenaifannya tidak membuatnya bebas dari hukuman akibat pilihannya sendiri.
Implikasinya:
Tuhan telah memberikan prinsip-prinsip yang sangat jelas, tertulis di Alkitab bagaimana seharus engkau hidup dalam dunia ini. Jika engkau akhirnya melanggarnya karena kenaifanmu, engkau tidak akan terlepas dari hukuman Tuhan.
Darimana engkau tahu pengajaran Tuhan yang benar seperti apa karena banyak juga orang-orang yang mengaku “Hamba Tuhan” tetapi tidak mengajarkan pengajaran Alkitab yang benar?
1. Alkitab
Ada Alkitab, kamu bisa baca sendiri. Jangan cari alasan apapun untuk tidak membacanya. Kecuali kalau kamu ada dalam negara atau keadaan di mana Alkitab tidak bisa ditemukan atau jika ketahuan membaca akan dihukum bahkan dibunuh, baru kamu punya alasan yang solid untuk tidak membaca.
Kalau kamu tidak membaca, kamu tidak akan kenal Tuhan dan perintah-Nya. Hanya setelah membaca baru engkau akan punya banyak pertanyaan, dan ini tanda yang baik. Jadi, kalau kamu berkata saya tidak tahu perintah Tuhan padahal di rumahmu ada Alkitab yang telah berdebu karena jarang engkau buka, ketidak pedulianmu tidak membuat engkau bebas dari keputusan yang salah yang engkau pilih.
2. Roh Kudus
Ketika engkau membaca, Roh Kudus sendiri akan menolong dan mengarahkan pikiranmu. Asalkan engkau sungguh-sungguh mencari Tuhan, Ia berkenan untuk ditemui (Yesaya 55:6-7).
3. Pembimbing Rohani
Jika masih tidak mengerti, engkau bisa bertanya kepada yang benar-benar mengajar Alkitab dengan baik. Berdoa kepada Tuhan agar engkau boleh mempunyai seorang pembimbing rohani untuk mengarahkanmu membaca dan mengerti firman. Tuhan tidak akan menolak permintaan demikian.
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Matius 7:7). Ayat ini tidak boleh diklaim demi untuk mencari kemuliaan dan kesenangan diri melainkan untuk kemuliaan dan kesenangan Tuhan.
4. Persekutuan
Alkitab berkata: jangan menjauh dari ibadah dan persekutuan orang-orang yang mencari Tuhan (Ibrani 10:5). Kamu tidak akan kuat sendirian. Lagi pula, bara api yang terpisah sendiri akan lebih cepat padam apinya. Bergabunglah dan aktiflah dalam komunitas umat Tuhan yang benar-benar mencari wajah Tuhan.
Dalam masa wabah Covid-19 ini, ada sosial media dan group-group yang membahas Alkitab dengan baik. Silakan bergabung dengan group manapun sesuai “selera”mu asalkan engkau bisa bertumbuh dengan baik yang ditandai dengan engkau:
1) Semakin mengenal dan mengasihi Tuhan
2) Semakin mengenal dan mengasihi firman-Nya (Alkitab)
3) Semakin dikenal sebagai orang yang baik (kind), rendah hati (humble), dan bijak (wise). Ini tentu butuh proses yang panjang dan jatuh bangun, tetapi arahnya selalu positif dan menanjak, walaupun pelan.
Peringatan:
Berhati-hatilah dengan kelompok-kelompok yang selalu menekankan konsep: senioritas dan ordo yang sangat ketat, dimana sang senior cenderung menekan junior nya dengan otoritas yang menakutkan. Bukan berarti tidak boleh ada pembagian senior-junior, tetapi aplikasinya seharusnya tidak boleh membabi-buta dan “menghancurkan” pribadi para junior. Kasian sekali melihat junior-junior yang ketakutan menghadapi para senior yang sangat senang memakai otoritasnya untuk menakuti dan menghakimi. Menghormati mereka yang senior adalah sikap dan tindakan yang baik, tetapi jangan sampai menjadi takut dan kehilangan jati diri.
Demikian.
Ps. Erwin Mah
Glasgow, 19 September 2020
Keterangan:
Q adalah seorang anak remaja dan bergereja di sebuah gereja lokal di Jakarta. Pertanyaan ini ditanya pada WA Group Bible Reading Club tahun lalu.