Q: Bolehkah Ko Erwin sharing sedikit tentang laki-laki dan perempuan?
Di zaman post modernism ini dimana laki-laki dan perempuan bisa sama-sama menjadi tulang punggung keluarga, bagaimana supaya tetap ada pada jalur yang benar sesuai kodrat masing-masing? Makasih Ko.
Ps. Erwin Mah:
- Ketika Tuhan mencipta manusia, ia menciptakan LAKI-LAKI dan PEREMPUAN (Kejadian 1:27b). Ayat ini membuktikan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai derajat yang sama di mata Tuhan. (Lihat juga 1 Korintus 11:11-12).
- Dalam Kejadian 2, fokus narasi di-zoom pada penciptaan manusia dan perannya dalam seluruh ciptaan. Dari pasal ini kita tahu bahwa manusia adalah puncak ciptaan Tuhan.
Dalam menciptakan laki-laki dan perempuan, Tuhan menciptakan dengan cara yang berbeda:
1) Tuhan menciptakan Adam (ay. 7)
2) Tuhan memberikan perintah untuk ditaati manusia (ay. 16-17)
3) Dalam hikmat-Nya, Tuhan menilai tidak baik bagi manusia (laki-laki) untuk hidup sendiri, Ia butuh penolong yang sepadan dengannya (ESV: fit for him) (ay.18).
4) Jedah – Adam “masuk sekolah”, diberi tugas oleh Tuhan untuk menamai binatang (ay.19-20a).
5) Adam menyadari adanya kebutuhan akan seorang penolong yang sepadan (ay.20b).
6) Tuhan memberikan “anastesi” ke Adam sehingga tertidur, mengambil tulang rusuknya dan menjadikan dari sana, Hawa – penolong yang sepadan, lalu dibawa kepada Adam (ay.21-22).
7) Adam menyadari bahwa Hawa adalah pemberian Tuhan (ay.23)
8) Konsep keluarga ditetapkan (ay.24-25).
Jika melihat proses penciptaan ini, walaupun derajat antara laki-laki dan perempuan itu sama, ada ordo yang berbeda: Adam (pertama) dan Hawa (kedua).
Bukan berarti pertama lebih penting dari kedua atau kedua lebih inferior dari pertama melainkan agar ada keteraturan.
Apakah dalam semua hal dan semua bidang? Tidak melainkan dalam keluarga.
Juga, ordo ini berlaku dalam Gereja (1 Korintus 11:3, 7-9) karena Gereja menerapkan prinsip penciptaan.
Dalam aplikasi:
Keluarga dan Gereja harus mengutamakan laki-laki sebagai pemimpin. Jika tidak ada pemimpin laki-laki yang kuat, untuk sementara, boleh ditopang oleh seorang perempuan sambil memunculkan figur pemimpin laki-laki. Mengapa demikian? Karena hal ini akan berdampak pada generasi berikutnya.
Sebuah keluarga atau Gereja jika yang dominan dalam kepemimpinan adalah perempuan, keluarga/Gereja tersebut bakal tidak sehat. Jika kamu masuk ke keluarga/gereja tersebut, kamu sendiri akan rasakan ada sesuatu yang tidak sesuai. Seorang perempuan yang “macho” dan terlalu berkharisma akan terasa janggal. Demikian juga melihat pemimpin laki-laki yang kemayu dan plin-plan.
Dalam hal yang lain: pekerjaan, oranganisasi masyarakat, atau bahkan negara, pemimpinnya seorang perempuan tidak masalah sama sekali dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Alkitab.
Menjawab pertanyaan Q:
Pada zaman postmodernism ini di mana laki-laki dan perempuan bisa sama-sama menjadi tulang punggung keluarga, bagaimana supaya tetap ada pada jalur yang benar sesuai kodrat masing-masing
Ps. Erwin Mah:
Tidak menjadi masalah kalau istri membantu suami dalam hal keuangan, demikian juga suami membantu istri dalam hal pekerjaan rumah tangga, tetapi bukan berarti mengambil alih pekerjaan dan tanggung-jawabnya.
Agar suami dan istri masing-masing pada jalur yang benar sesuai dengan kodrat masing-masing: Harus ada kesadaran baik suami maupun istri akan peran dan tanggung-jawabnya dalam keluarga.
Menjadi tanggung-jawab suami untuk memberikan nafkah keluarga dan memegang kemudi ke mana keluarganya akan pergi dan berlabuh. Jika karena hal-hal tertentu, suami untuk sementara waktu tidak bisa bekerja atau penghasilannya tidak cukup, istri harus membantu, tetapi tanggung-jawab keluarga tetap di suami, bukan istri, walaupun istri yang bekerja. Suami harus memastikan keluarganya merasa aman.
Menjadi tanggung-jawab istri untuk menolong suami dan memelihara keluarga karena istri adalah pusat keluarga mendapatkan ketenangan dan kenyamanan dalam rumah. Jangan menuntut dan menguasai suami, apalagi merasa ia lebih capable dari suami dan menghinanya. Ia sama saja menghancurkan keluarganya sendiri.
Demikian, Q. Semoga tercerahkan.
Keterangan:
Q adalah seorang peneliti bidang kedokteran S2 lulusan salah satu universitas di Inggris.