Q: Ko Erwin, mau nanya donk. Kalau untuk mahasiswa yang hidup dari allowance beasiswa, persepuluhannya bagaimana ya? Dan kalo harus tetap memberi, persembahannya ke mana: Gereja di sini atau di Indonesia? Terimakasih sebelumnya.
Ps. Erwin Mah:
Engkau memberi perpuluhan ketika engkau bekerja dan menghasilkan, bisa dalam bentuk uang atau hasil yang dikerjakan. Secara teologis, salah satu tujuannya adalah agar hati tidak tertambat pada keuangan karena ada prinsip di mana hartamu berada, di situ hatimu berada.
Beberapa prinsip perpuluhan:
- Perpuluhan sifatnya wajib, bukan sukarela.
- Perpuluhan dibayar kepada gereja Lokal tempat kita beribadah, kecuali ada dorongan yang kuat untuk memberikannya kepada gereja tempat kita berasal. Tetapi sebaiknya ke gereja lokal di mana kita beribadah setiap minggu.
- Perpuluhan berbeda dengan persembahan. Persembahan diberikan dengan sukarela setelah perpuluhan.
- Ketika kita tidak mampu/belum mampu membayar perpuluhan karena habis bulan habis gaji dan betul-betul karena untuk memenuhi kebutuhan dasar, bukan keinginan yang lain-lain, silakan pakai untuk memuhi kebutuhan pokok dulu dan berdoa kepada Tuhan agar suatu saat diberi kemampuan untuk membayarnya. Jika kesempatan dan kemampuan itu sudah datang, segeralah bayar perpuluhan. Jangan menunda.
- Jika tidak bekerja/menghasilkan, doa agar suatu saat boleh menghasilkan dan membayar/memberi. Sementara belum mampu, jangan dipaksa.
- Untuk yang tidak bekerja/ibu rumah tangga/ atau pelajar yang terima beasiswa, uang diberikan untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan kita bertanggung-jawab kepada yang menyediakan untuk mempergunakannya sesuai tujuan. Utamakan ini. Tetapi ketika masih berlebih setelah memenuhi kebutuhan dasar, doa agar Tuhan memberikan sukacita untuk melanjutkan memberikan perpuluhan. Jika tidak berlebih, harus utamakan tujuan uang diberikan dulu. Ini adalah bentuk tanggung-jawab kita kepada yang memberi. Memberikan perpuluhan harus dari hati yang rela dan mengerti serta mengasihi Tuhan, bukan karena rutinitas agamawi, apalagi karena kuatir kualat, ini tidak benar.
- Memberikan perpuluhan karena kuatir mendapat celaka kalau tidak memberi dan mengharapkan berkat karena telah memberi bukan ajaran Alkitab.
Demikian, Q.
Keterangan:
Q adalah seorang mahasiswa S2 sebuah universitas di Inggris ketika pertanyaan ini disampaikan.