Q: Selamat siang Pak Erwin Mah. Mohon maaf mau bertanya mengenai Perjamuan Kudus di kebaktian Online. Apakah kita boleh melakukannya? Bagaimana aturannya?
Ps. Erwin Mah
Jawab:
Peristiwa Perjamuan Kudus (Last Supper) yang Tuhan Yesus lakukan tercatat dalam 3 Kitab Injil (Matius 26:26-29, Markus 14:22-25, dan Lukas 22:15-20). Ketiga catatan dalam Kitab Injil Sinoptik ini terjadi hanya sekali, Matius mencatat pada waktu Tuhan Yesus SEDANG makan malam dengan murid-murid-Nya. Yesus mengatakan ini adalah makan malam dan minum anggur terakhir bagi-Nya, setelah itu Ia tidak makan dan minum anggur lagi sampai Kerajaan Allah telah datang. Apa yang mereka makan? Yang pasti roti sebagai makanan pokok pada zaman itu (bagi orang Indonesia umumnya nasi) dan mungkin juga daging, sayur dan sebagainya (Alkitab tidak mencatat semuanya karena fokusnya bukan makanan tetapi peristiwa peringatan tersebut). Lalu mereka minum anggur (sudah pasti mengandung alkohol).
Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus (1 Korintus 11:17-34), Rasul Paulus menyinggung soal Perjamuan Kudus karena terjadi kekacauan dalam jemaat, masing-masing membawa makanan ke tempat pertemuan dan makan makanan masing-masing. Yang mampu makan dengan nyaman bahkan minum sampai mabuk sedangkan yang miskin cuma bisa perhatikan orang lain makan dengan gembira sambil perutnya berbunyi keruyukan. Paulus mengajarkan bahwa inti Perjamuan Kudus adalah: MEMPERINGATI Kristus yang telah mati, bangkit, dan akan datang kembali.
Berbagai interpretasi tentang kaitan antara roti dan anggur dengan tubuh Kristus diajarkan oleh para reformator: Ulrich Zwingly, Martin Luther, dan John Calvin, yang juga berbeda pengertiannya dengan denominasi Katolik Roma, Anabaptist, Salvation Army dan sebagainya: Substantiation, Transubstantiation, Consubstantiation, Memorialism, Suspension dan semua istilah yang lebih seru untuk didiskusikan dalam ruang kelas di seminary dan dalam pelajaran teologi oleh para teolog, mahasiswa seminary, atau orang-orang yang tertarik untuk menyelidikinya lebih dalam. Apapun pengertiannya, bagi orang Kristen awam yang perlu engkau tahu adalah pengertian ini tidak mempengaruhi keselamatan dalam Yesus Kristus. Namun, tentu juga bukan untuk dianggap remehkan dan tidak diacuhkan.
Peringatan ini penting, apalagi Tuhan Yesus yang menginisiasikan dan memerintahkannya. Setiap orang percaya jika keadaan memungkinkan, taati perintah Tuhan: berbagian dalam Perjamuan Kudus. Namun tata cara, makna, berapa kali dilakukan dalam setahun dan dilakukan di mana, diserahkan kepada kebijakan gereja masing-masing, tidak ada penetapan dari Alkitab untuk hal ini.
Juga, dalam Perjamuan Kudus, umumnya gereja memakai hosti (roti cetak) dan juice anggur sebagai materinya. Ada gereja yang memakai roti tawar dan anggur beralkohol dalam Perjamuan Kudus. Dalam gereja Katolik, roti dibagikan kepada jemaat tetapi minuman anggur diwakili oleh sang pastur. Sangat banyak variasi dalam materi, tata cara, dan pengertian Perjamuan Kudus dan jika diperdebatkan, pasti semua akan menganggap pengertiannya adalah yang paling tepat dan punya alasan kuat mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan.
Menjawab pertanyaan:
Apakah boleh mengadakan Perjamuan Kudus di kebaktian Online? Bagaimana aturannya?
Ps. Erwin Mah
Jawab:
Sudah pasti engkau tidak akan menemukan jawaban langsung pertanyaan inidi Alkitab karena internet hanya muncul dalam kurun beberapa dekade terakhir ini saja. Namun Alkitab memberikan beberapa prinsip Alkitab mengenai Perjamuan Kudus yang bisa dijadikan sebagai pertimbangan:
Tujuan Perjamuan Kudus adalah:
1. Memperingati Kristus yang telah mati, bangkit, dan akan datang kembali
2. Mengingatkan dirimu dan gereja bahwa Kristus telah menebus dosa-dosamu melalui kematiannya di kayu salib
3. Mengingatkan dirimu dan gereja bahwa engkau adalah umat perjanjian
4. Mengingatkan dirimu bahwa engkau adalah bagian dari komunitas umat percaya
5. Mengingat akan janji Tuhan dalam Kitab Suci, supaya engkau tetap bertahan dalam setiap pergumulan.
Memperhatikan prinsip-prinsip di atas, tidak ada satupun yang menyatakan tata-cara dan tempat, apakah berkumpul bersama atau lewat online.
Kesimpulan:
Apakah boleh melakukan Perjamuan Kudus online?
Jawab: tidak ada prinsip Alkitab yang melarang Perjamuan Kudus Online. Apakah boleh? Terserah kebijakan gereja masing-masing menjawabnya, termasuk tata-caranya.
Bagi saya pribadi:
Jika memungkinkan, Perjamuan Kudus dilakukan dalam keadaan kumpul bersama (tatap muka). Jika keadaan tidak memungkinkan seperti keadaan sekarang ini (antisipasi penyebaran Covid-19), Perjamuan Kudus Online adalah pilihan temporary (sementara) yang bijak, atau menunggu sampai ibadah tatap muka dapat dilakukan.
Demikian, Pak. Semoga memberikan pencerahan.
Keterangan:
Q adalah seorang jemaat di sebuah Gereja lokal di Jakarta.