Peranan Roh Kudus dalam Keselamatan Manusia

QKo Erwin, saya mau tanya tentang peran Roh Kudus dalam keselamatan manusia. Kita yang secara sadar mau menerima Kristus itu apakah Roh Kudus ikut berperan sehingga kita dimampukan untuk menerima Kristus seutuhnya, mengingat manusia diberikan kehendak bebas?

Namun sejak manusia jatuh dalam dosa, bukankah manusia sudah sepenuhnya menolak Tuhan dan tidak ada keinginan untuk kembali kepada Tuhan? Saya kok masih merasa kita diberi kehendak bebas oleh Allah namun tetap ada intervensi Allah untuk mempukan kita dapat menerima Kristus sebagai Juru Selamat satu-satunya?

Mohon pencerahannya Ko Erwin. Terimakasih.

Ps. Erwin Mah:

Menjawab pertanyaan ini, ada beberapa hal yang harus kita mengerti:

  1. Kebebasan manusia itu mutlak hak manusia. Tuhan tidak main layang-layang, seolah diberi kebebasan tetapi ujungnya dipegang dan diatur sekehendak Tuhan. Jika begitu kebebasan manusia itu hanya bohong-bohongan, dan ini menjadikan Tuhan itu pembohong besar. Tetapi Tuhan bukanlah pembohong dan tidak mungkin dapat menjadi pembohong karena bertentangan dengan karakter-Nya.
  2. Manusia dicipta menurut rupa dan gambar Allah di mana Nilai (value) Kasih (Love) merupakan esensi yang Tuhan patentkan dalam setiap diri manusia. Sedangkan dasar dari kasih adalah kerelaan, untuk mengasihi atau tidak, tidak bisa dipaksakan. Kerelaan memerlukan kebebasan mutlak untuk memilih. Kebebasan (freedom) inilah dasar dari hidup manusia yang paling hakiki. Jika Tuhan “merampas” kebebasan manusia, sama saja Tuhan “membunuh” kemanusiaan dari manusia itu. Jika ini terjadi, akan menihilkan Nilai dari manusia itu sendiri sebagai PUNCAK ciptaan Allah. Ini tidak mungkin Tuhan lakukan.
  3. Benar, manusia yang telah jatuh dalam dosa, Alkitab mengatakan tidak seorangpun mencari Tuhan. Mengapa? Karena manusia tidak merasa perlu Tuhan dan tidak lagi mengenal siapakah Tuhan itu. Ketika manusia merasa butuh Tuhan, ia menciptakan “tuhan” versinya sendiri. Jadi, tidak mungkin menemukan Tuhan yang sejati dengan caranya sendiri.
  4. Itu sebabnya Tuhan harus mewahyukan dirinya agar manusia mengenal siapa diri-Nya yang sesungguhnya. Konsep Tuhan mencari manusia hanya ada dalam kekristenan; dan tidak ada dalam agama manapun di dunia.
  5. Karena manusia telah berdosa, upah dosa adalah maut. Manusia harus mati. Tuhan berikan jalan keluar sementara, dengan adanya binatang yang dikorbankan sebagai korban penghapus dosa yang harus terus diulang setiap kali manusia berdosa. Korban sementara ini adalah prototype korban yang sebenarnya yaitu Kristus yang adalah anak domba Allah yang menghapus dosa manusia, sekali untuk selamanya (once and for all).
  6. Ketika jalan keluar sudah diberikan, Kristus sudah inkarnasi, manusia tetap tidak melihat dan merasa perlu Kristus, satu-satunya jalan keselamatan. Di sinilah peranan Roh Kudus. Roh Kudus “membuka” mata rohani manusia dan membangunkan hati nuraninya untuk melihat bahwa diri berdosa, kotor dan tidak layak, namun tidak dapat menyelamatkan diri sendiri. Roh Kudus juga mengarahkan manusia yang mata rohaninya telah terbuka kepada Kristus sang juruselamat satu-satunya.
  7. Selanjutnya, manusia “jalan sendiri”, datang kepada Kristus, bertobat dan menerima Kristus sebagai Tuhan, Tuan, dan Juruselamat. Ini yang dalam Calvinism disebut Anugrah yang tidak dapat ditolak. Seperti seorang yang sesak nafas dalam ruangan tanpa oksigen, ia pasti tidak akan menolak diberi oksigen yang ia butuhkan untuk hidup.
  8. Jadi, manusia berperan dalam keselamatannya sendiri. Tetapi tanpa Roh Kudus yang membukakan matanya, ia tidak mungkin menyadari ia butuh keselamatan dari Kristus. Menawarkan sesuatu yang begitu berharga kepada orang yang tidak merasa butuh sama sekali ibarat buang permata di tengah laut, hanya buang-buang waktu. Tetapi berbicara kepada orang yang sadar ia sangat butuh keselamatan, kita hanya cukup memberitahu, ia akan datang dengan sendiri. Itu sebabnya, penginjilan tetap diperlukan karena hanya melalui mendengar Injil sejati manusia menemukan Kristus.

Menjawab pertanyaan Q:

Kebebasan manusia tidak bertabrakan dengan kehendak Tuhan dan intervensi Roh Kudus.

Demikian, Q. Semoga mencerahkan.

Keterangan:

Q adalah salah seorang researcher lulusan S2 salah satu universitas di Inggris.