Suara Hati Nuraniku Sendiri atau Suara Tuhan?

Q: Ps. Erwin, bagaimana aku tahu kalau suara yang ada dalam hatiku itu suara hati nuraniku sendiri atau suara Tuhan yang menjawab doaku? 

Ps. Erwin Mah:

Jawab:

Beberapa prinsip dasar yang menjadi landasan jawaban:

1. Suara hatimu (Hati Nurani) selalu bersama-sama dengan engkau kemanapun engkau pergi dan dalam situasi apapun. Ia selalu berbicara denganmu ketika engkau menggumulkan atau mempertimbangkan sesuatu. Semakin engkau peka akan suara hatimu, engkau akan semakin bisa mendengar suaranya.

2. Hati nurani adalah wakil Tuhan yang Ia taruh dalam hidupmu (setiap hidup manusia). Ia akan menegurmu ketika engkau berpikir, bersikap, dan bertindak tidak sesuai dengan sifat-sifat Tuhan (adil, kudus, kasih, baik, dstnya). Ia juga akan memberimu keyakinan ketika engkau telah bertindak/bersikap benar sesuai dengan karakter-karakter Tuhan. 

3. Ketika engkau berbuat jahat dan engkau menekan atau tidak memperhatikan teguran dari hati nuranimu maka lambat laun hati nuranimu akan tertidur dan tidak akan menegurmu lagi. Engkau merasa bebas melakukan dosa, dan malah bangga melakukannya. Bahasa sehari-harinya disebut mati rasa; ketika berlaku kejam, disebut tidak berpri kemanusiaan.

4. Roh Kudus adalah Roh Kristus (1 Petrus 1:11). Ketika engkau beriman pada Yesus untuk pertama kalinya, yang pertama sekali Roh Kudus lakukan adalah Ia membangunkan hati nuranimu (yang sebelumnya tertidur atau tidak sepenuhnya terjaga). Roh Kudus akan membawamu kepada Kristus dan firman-Nya. Ia tidak berkata-kata dari diri-Nya sendiri melainkan menyampaikan apa yang Kristus dan firman-Nya katakan. Roh Kudus memimpinmu kepada Kristus dan Kristus membawamu kepada Bapa (Yohanes 16:13-15). Dengan kata lain, Roh Kudus adalah pribadi Allah yang menghubungkan engkau dengan Kristus, Tuhan, Tuan dan Juruselamatmu. 

5. Contact point Roh Kudus kepadamu adalah melalui hati nuranimu, dan hati nuranimu akan berbicara, menegur dan mengarahkanmu. Dengan kata lain, hati nurani seorang yang beriman teguh kepada Kristus adalah suara Tuhan dalam hidupnya. 

6. Ketika percaya, hati nuranimu yang tertidur dibangunkan Roh Kudus. Hati Nuranimu tidak serta merta menjadi murni melainkan ia melalui proses pemurnian, dan proses ini berlangsung seumur hidupnya. Dalam pergaulanmu dengan Tuhan, hani nurani akan semakin dimurnikan. Seseorang yang bergaul akrab dengan Tuhan, tidak mungkin sikapnya tetap sama sebelum ia beriman, melainkan sikapnya akan semakin lama semakin mirip Kristus; engkau akan melihat Kristus hidup dalam dirinya.

Kesimpulan:

Hati nurani akan memimpin dan mengarahkan hidup manusia tersebut. Saat seseorang beriman kepada Yesus, Roh Kudus membangunkan hati nuraninya dan sepanjang hidupnya Roh Kudus akan memurnikannya dengan kuasa dan firman Tuhan. Jika ada yang Roh Kudus hendak sampaikan pesan Tuhan kepadamu, ia akan ”berbicara” kepada hati nuranimu dan hati nuranimulah yang menyampaikan kepadamu apa yang Roh Kudus nyatakan kepadanya. 

Menjawab pertanyaanmu:

Bagaimana aku tahu kalau suara yang ada dalam hatiku itu suara hati nuraniku sendiri atau suara Tuhan yang menjawab doaku? 

Ps. Erwin Mah:

Jawab:

Tuhan (Roh Kudus) berbicara kepada hati nuranimu, dan hati nuranimulah yang berbicara kepadamu menyampaikan apa yang Roh Kudus nyatakan kepadanya.

Tentu masih ada banyak pertanyaan, dan jawaban tertulis ini sangat singkat dan tidak mungkin bisa meng-cover semuanya. Tuhan kiranya memberimu hikmat untuk mengerti hal ini.

Catatan:

Pada masa sebelum Perjanjian Baru ditulis, Tuhan Yesus masih berbicara langsung kepada umat Tuhan. Sejauh yang saya pelajari, Alkitab tidak mencatat Roh Kudus berbicara secara audible (suara yang ditangkap telinga). Jika ada suara langsung (kepada Paulus), itu suara Yesus yang berbicara. Dalam PB, ketika Roh Tuhan berbicara kepada para rasul, dapat diinterpretasikan sebagai Roh Kudus berbicara kepada hati nurani para rasul dan mereka mendengar serta melakukan apa yang hati nurani mereka gerakkan. Pada saat yang sama, Roh Kudus berbicara kepada orang lain juga untuk mengkonfirmasikan apa yang Roh Kudus katakan dalam hati mereka. 

Sedangkan dari kesaksian para rasul yang mendengar suara Tuhan berbicara, yang mereka lihat dan dengar secara audible adalah rupa dan suara Tuhan Yesus, bukan Roh Kudus (Roh Kudus memang tidak dapat dilihat karena Ia adalah Roh). 

Keterangan:

Q adalah salah satu jemaat di sebuah gereja lokal di Medan