Tuhan Berikhtiar Membunuh Musa?

Q: Selamat pagi Pak Erwin. Saya membaca Keluaran 4:18-26 dan agak sedikit bingung dengan ayat ini. Kenapa TUHAN tiba-tiba berikhtiar untuk membunuh Musa, padahal saat itu Musa sedang dikasih misi sama TUHAN? Kenapa tiba-tiba secara drastis TUHAN ingin membunuh Musa? Kalau saya cari di google penyebabnya adalah karena anaknya harus disunat. Apakah benar karena sunat tersebut makanya TUHAN berikhtiar ingin membunuh Musa? Kalau benar mengenai sunat, kenapa TUHAN tidak kasih tahu terlebih dahulu saja kepada Musa mengenai hal sunat ini? Maksud saya tidak ada perintah untuk menyunat di ayat-ayat sebelumnya malah tiba-tiba TUHAN berikhtiar membunuh. Terima kasih.

Ps. Erwin Mah

Jawab

Untuk menjawab kebingungan ini, kita perlu kembali kepada perjanjian Tuhan dengan Abraham.

Kejadian 17:10, 14

10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; 

14 Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku.”

Dalam Perjanjian ini (400-500 tahun sebelumnya) dikatakan setiap laki-laki Israel yang tidak bersunat, akan dilenyapkan. 

Ketika Tuhan mengutus Musa menghadap Firaun, Ia berkata:

Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman Tuhan: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung; sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung.” (Keluaran 4:22-23).

Tuhan mendeklarasikan Israel sebagai anak sulung-Nya, mengingatkan Israel akan perjanjian Tuhan dengan Abraham, dan tanda perjanjian itu adalah sunat. 

Musa yang telah meninggalkan Mesir dan komunitas Israel selama 40 tahun, tidak lagi menjalankan perintah Tuhan ini karena (mungkin) ia berpikir, toh, ia tidak lagi berencana kembali ke Mesir dan ia sendiri telah ditolak bangsanya sendiri, Israel. Itu sebabnya ia tidak menyunati anak-anaknya menurut perjanjian Tuhan dengan Israel.

Namun ketika Musa menjadi utusan Tuhan, ia diharuskan untuk mematuhi perjanjian Tuhan dan Abraham, dan kelalaian Musa menyunati anak-anaknya telah berdampak pada ia akan dilenyapkan oleh Tuhan, seperti yang tertulis dalam Kejadian 17:14.

Tertulis bahwa “Tuhan bertemu dengan Musa dan berikhtiar untuk membunuhnya” (Keluaran 4:24). Tidak diketahui bagaimana Tuhan akan membunuhnya. Ada yang menafsirkan bahwa Musa saat itu mendadak sakit amat parah hingga hampir mati. 

Lalu bagaimana Zipora, istri Musa, seorang bangsa Midian yang tentu tidak mengetahui perjanjian Tuhan dengan Abraham ini mendadak tahu apa yang harus dilakukan? 

Sangat mungkin Musa yang memberitahukannya tentang perjanjian tersebut sehingga ia dengan sigap menyunati anaknya dan menyentuhkan kulit khatan tersebut ke kaki Musa sehingga Musa terselamatkan. 

Menjawab pertanyaanmu:

1. Kenapa TUHAN tiba tiba berikhtiar untuk membunuh Musa, padahal saat itu Musa sedang dikasih misi sama TUHAN?

Ps. Erwin Mah

Jawab:

Tugas yang Tuhan berikan tidak membebaskan tanggung jawab yang Musa harus lakukan sebagai umat Tuhan, yaitu mematuhi perjanjian Tuhan dengan Abraham. 

Apakah tiba-tiba? Saya menafsirkan tidaklah mendadak, melainkan Tuhan telah menaruh menyatakannya kepada Musa (walau Alkitab tidak mencatatnya). Buktinya, istrinya yang bukan orang Israel dan tidak mengerti kewajiban bersunat mendadak tahu apa yang harus dilakukan dan dengan sigap melakukannya tanpa keraguan. Sangat mungkin Musa telah memberitahukannya. Sekali lagi semuanya bersifat penafsiran karena Alkitab memang tidak menulis dengan jelas. 

2. Apakah benar karena sunat tersebut makanya TUHAN berikhtiar ingin membunuh Musa?

Ps. Erwin Mah

Jawab:

Ya, sunat merupakan tanda bahwa ia adalah umat Tuhan, sesuai perjanjian Tuhan dengan Abraham. Kelalaian Musa menyunati anak-anaknya telah menyebabkan ia hampir dilenyapkan oleh Tuhan, menunjukkan Tuhan sangat serius dengan perkataan-Nya dan sangat serius terhadap perjanjian-Nya dengan Abraham. 

3. Kalau benar mengenai sunat, kenapa TUHAN tidak kasih tahu terlebih dahulu saja kepada Musa mengenai hal sunat ini?

Ps. Erwin Mah

Jawab:

Walau tidak tertulis, sangat mungkin Tuhan telah menyatakannya kepada Musa, yang memungkinkan istrinya bertindak persis seperti yang diperlukan untuk menyelamatkan keluarganya saat itu, khususnya suaminya. Tidak mungkin Zipora dalam keadaan darurat serta merta tahu apa yang harus dilakukan jikalau Musa tidak memberitahukannya terlebih dahulu. Dan bagaimana mungkin Musa tahu persis bahwa Tuhan akan membunuhnya karena lalai menyunati anaknya jika sebelumnya Tuhan tidak menyatakannya kepadanya? 

4. Maksud saya tidak ada perintah untuk menyunat di ayat-ayat sebelumnya malah tiba-tiba TUHAN berikhtiar membunuh.

Ps. Erwin Mah

Jawab:

Tidak tertulis pada ayat-ayat sebelumnya tetapi tercatat pada Kitab Kejadian. Musa sebagai penulis 5 kitab pertama adalah Musa yang sama yang akan dibunuh oleh Tuhan karena kelalaiannya menjalankan perjanjian Tuhan dengan Abraham.

Demikian. 

Keterangan:

Q adalah salah seorang jemaat sebuah gereja lokal di Jakarta.