History

Posted in History

Berea Gratia Ministry adalah sebuah pelayanan yang berfokus pada pengajaran Firman dan pastoral konseling. Pelayanan ini dirintis Pastor Erwin Mah sejak awal 2017, saat beliau dan Istrinya sama-sama menempuh studi pascasarjana (S-3) di Skotlandia. Ia  memulai pelayanan tersebut dengan mengumpulkan sekelompok pemuda-pemudi Indonesia yang juga tengah menempuh studi (undergraduate hingga postgraduate).

Beberapa tahun sebelum di Skotlandia, pelayanan Firman dan pastoral konseling sudah dikerjakan ketika ia masih melayani sebagai gembala di sebuah jemaat lokal di Jakarta. Berlatar-belakang seorang Buddhist, beliau memiliki pengalaman hidup dan proses perjalanan rohani yang panjang dalam mencari Kebenaran sejati. Pengalaman hidup itu pula yang membekalinya dengan kepekaan melihat pergumulan serupa di dalam kehidupan banyak orang. Ia terbuka bagi mereka yang berlatar belakang religius, baik Kristen tradisionil maupun non-Kristen. Ia terpanggil melayani mereka yang memiliki kehausan rohani dan kerinduan mengenal Tuhan di dalam terang pewahyuan Alkitab.

Natal Berea Gratia Ministry di Glasgow, Desember 2019

Inspirasi Dari Nama Berea Gratia – Part 1

Posted in History

Nama Berea terinspirasi dari salah satu narasi sejarah di Alkitab Perjanjian Baru: Kisah Para Rasul.

BEREA

Nama Berea akan kita jumpai dalam Alkitab di buku Kisah Para Rasul 17. Berea adalah nama sebuah kota di utara Makedonia, Yunani, yang tercatat dalam Kisah Para Rasul 17:10-15. Ada satu catatan deskriptif yang sangat menarik tentang sebuah peristiwa di kota ini yang tercatat pada ayat 11:

“Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya daripada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.”

Inspirasi Dari Nama Berea Gratia – Part 2

Posted in History

GRATIA

Kata “Gratia” mungkin cukup familiar bagi banyak orang Kristen. Sebenarnya, frasa lengkapnya adalah Sola Gratia. Kata itu berasal dari bahasa Latin yang artinya Hanya Anugerah.

Kata “Gratia” sendiri memiliki latar belakang sejarah yang mewakili sebuah gerakan perubahan dalam Sejarah Gereja. Kegerakan perubahan itu disebut Reformasi. Kegerakan itu dimotori oleh sekumpulan pemikiran yang membentuk rumusan doktrinal dalam kegerakan Protestan di Eropa pada abad ke-16. Pemikiran itulah yang kemudian disebut dengan Teologi Reformasi.

Words from Pastor Erwin Mah

Be faithful to the Lord! 

Apapun yang terjadi dalam hidupmu, jangan pernah tinggalkan Tuhan. Di luar Kristus engkau tidak bisa berbuat apa-apa.
(Yohanes 15:5)