Inspirasi Dari Nama Berea Gratia – Part 2

on . Posted in History. Hits: 571

GRATIA

Kata “Gratia” mungkin cukup familiar bagi banyak orang Kristen. Sebenarnya, frasa lengkapnya adalah Sola Gratia. Kata itu berasal dari bahasa Latin yang artinya Hanya Anugerah.

Kata “Gratia” sendiri memiliki latar belakang sejarah yang mewakili sebuah gerakan perubahan dalam Sejarah Gereja. Kegerakan perubahan itu disebut Reformasi. Kegerakan itu dimotori oleh sekumpulan pemikiran yang membentuk rumusan doktrinal dalam kegerakan Protestan di Eropa pada abad ke-16. Pemikiran itulah yang kemudian disebut dengan Teologi Reformasi.

 

Pengenalan dan pemahaman saya akan hal di atas tentunya mewarnai pelayanan saya kemudian. Artinya, pelayanan Berea Gratia yang kami mulai didasari satu keyakinan dan cara pandang dalam membaca dan menafsirkan Alkitab dari perspektif Teologi Reformasi.

Ada dua sebab mengapa perlu membaca Alkitab dari perspektif Teologi Reformasi:

  1. Mandat Budaya

Banyak teologi yang baik dalam membaca Alkitab, namun kekuatan dari teologi Reformasi adalah ia mengakomodasi pemahaman tentang budaya manusia yang dikenal dengan sebutan mandat budaya (Cultural Mandate). Misalnya, ketika membaca Kejadian 1:28 dengan perpektif Teologi Reformasi, ayat ini tidak hanya berbicara tentang hal-hal rohani tetapi juga berbicara tentang tanggung-jawab manusia mengemban mandat dari Tuhan untuk mengatur, memelihara, dan mengembangkan potensi seluruh ciptaan Tuhan.

Implikasinya, dalam seluruh lapangan kehidupan, baik dalam bisnis dan perdagangan, menjadi peneliti, dokter, ekonom, pejabat pemerintah, politikus, aparat keamanan, buruh pabrik, maupun Ibu rumah tangga, kita sesungguhnya dipanggil untuk menjalankan mandat budaya dari Tuhan di muka bumi ini. Teologi ini juga terbuka dan mengakomodasi kerjasama yang harmonis antara orang-orang yang berbeda iman demi alasan kemanusiaan dan kepentingan kesejahteraan hidup orang banyak tanpa harus mengompromikan keyakinan iman pribadi.

Untuk pemahaman lebih lanjut mengenai mandat budaya akan dijelaskan pada kesempatan lain.

 

  1. Semper Reformanda

Satu semangat penting dalam kegerakan reformasi yang semestinya diadopsi oleh Gereja atau setiap umat Tuhan adalah semangat ecclesia semper reformanda est (Latin), disingkat: Semper Reformanda, yang dipopulerkan oleh teolog Karl Barth (1886-1868) – konon  dicetuskan pertama sekali oleh Bapa Gereja Agustinus (354-430).

Semper Reformanda adalah semangat di mana umat Tuhan (=Gereja) harus terus menguji dirinya demi mempertahankan kemurnian dalam pengajaran dan penerapannya.

Semangat ini mirip dengan semangat orang-orang di Berea dalam mempelajari Kitab Suci. Untuk pemahaman lebih lanjut mengenai Semper Reformanda akan dijelaskan pada kesempatan lain.

Teologi Reformasi jelas bukan milik satu denominasi gereja tertentu melainkan milik setiap umat Tuhan yang rindu mempelajari Alkitab dengan pemahaman yang dapat dipertanggung-jawabkan secara prinsip-prinsip Alkitabiah.

Teologi Reformasi jelas memiliki sumbangsih yang besar dalam Sejarah Gereja dan memberi manfaat yang tetap bertahan sampai hari ini. Salah satunya adalah aktivasi penggunaan logika yang mungkin pada abad-abad sebelum Reformasi tampaknya kurang atau diabaikan.

Tetapi, kekayaan dari Gereja TUHAN bukan hanya sebatas itu saja. Ada satu warisan dalam Sejarah Gereja yang tidak boleh diabaikan juga, yaitu aspek afeksi. Dalam relasi dengan sesama, bahkan dengan Tuhan, selain pengertian (logika), aspek afeksi sangatlah penting. Dengan harmonisasi antara aspek logika dan afeksi, manusia menjadi sepenuhnya manusiawi. Dengan tetap menjaga keseimbangan antara logika dan afeksi, kita dapat memeroleh manfaat terbesar dari warisan rohani yang agung dalam Sejarah Gereja, yang tentu saja bisa dinikmati oleh semua Umat Tuhan, tanpa peduli apa pun denominasi jemaatnya.

Jika kedua aspek ini digabungkan: mempunyai pengertian (logika) yang tajam tetapi juga mempunyai kelembutan dan kerendahan hati, kita menjadi anak-anak Tuhan yang berkenan kepada Tuhan dan sesama. Keberadaan dan kehadiran kita akan bermanfaat karena hidup kita menjadi berkat di mana pun dan ke mana pun kita berada.

 

 

BEREA GRATIA

Berea Gratia Ministry adalah pelayanan kepada anak-anak Tuhan yang rindu mempelajari dan menerapkan firman Tuhan dalam kehidupannya sehari-hari dengan semangat yang selalu menguji diri demi mempertahankan kemurnian hati dan kerohanian serta mengerti tugas dan tanggung-jawabnya terhadap keluarga, bangsa, negara, lingkungan dan ciptaan Tuhan yang lain sesuai dengan prinsip-prinsip Kitab Suci.

 

Salam,

Ps. Erwin Mah

Pendiri Berea Gratia Ministry

———

Motto Berea Gratia Ministry

Memanusiakan manusia dengan Kristus sebagai panutan dan Alkitab sebagai panduan.

Words from Pastor Erwin Mah

P

 
Be faithful to the Lord! 
Apapun yang terjadi dalam hidupmu, jangan pernah tinggalkan Tuhan.
Di luar Kristus engkau tidak bisa berbuat apa-apa. (Yohanes 15:5)
Mendukung Pelayanan Literatur Ps. Erwin Mah:
Gereja Reformed Berea, BCA: 703-577-0011
Note: Persembahan u/ Ps. Erwin Mah