Oleh Johan Nikodemus
Yosua 7
Sesungguhnya, kita HANYA BISA BERHASIL JIKA DIKEHENDAKI OLEH TUHAN. Tuhan juga menuntut agar kita, anak-anak Tuhan, mengerjakan bagian kita dengan peka dan taat dalam kebenaran-Nya dan bergantung sepenuhnya pada-Nya.
Israel di bawah Yosua ketika itu baru saja menikmati kemenangan spektakuler atas Yerikho. Keberhasilan yang gemilang membuat Israel menjadi lengah pada peperangan berikutnya saat berusaha merebut Kota Ai yang mereka anggap remeh. Akhan, seorang dari suku Yehuda, mengambil "barang-barang yang haramkan" dari jarahan Yerikho. Di samping itu Yosua tidak berdoa memohon petunjuk-Nya dan Tuhan belum memberi perintah untuk merebut Ai seperti saat merebut Yerikho; ia juga hanya kirim 3.000 tentara. Dosa menyebabkan Tuhan tidak menyertai mereka dan membuat Israel tak mampu mengalahkan Ai.
Sesudah Israel menderita kekalahan, mereka datang sujud ke hadirat Tuhan dan Ia menunjukkan penyebab kekalahan mereka. Setelah Akhan sekeluarga menerima hukuman akibat perbuatan dosanya, Israel kembali disertai Tuhan dan berhasil mengalahkan Ai.
Israel justru harus bersyukur dengan kegagalan mereka ketika itu. Sesungguhnya, yang mengerikan adalah jika mereka "dibiarkan menang" oleh Tuhan padahal sudah berjalan di luar koridor Tuhan, kesalahan arah yang akan mengakibatkan mereka jatuh dan tinggal dalam dosa yang makin dalam dan semakin parah.
Refleksi:
Rolf Dobelli (seorang ateis, penulis buku The Art of Thinking Clearly) mengatakan: Keberhasilan manusia sesunguhnya adalah "pure coincidence" (bukan kehebatan/kepandaian), istilah yang dipakai saat menjelaskan faktor keberhasilan pengusaha/investor. Namun bagi orang-orang beriman, istilah yang tepat adalah "pure grace" dan "kehendak Tuhan". Meski Tuhan yang menentukan porsi kita, namun Ia juga memberikan kita kebebasan memilih untuk berhasil atau gagal. Terimalah segala sesuatu yang Tuhan percayakan, lalu kerjakanlah dengan sepenuh hati - dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan di bawah pimpinan ROH KUDUS sebagai pertanggung-jawaban kepada Tuhan - prayerfully, humbly and gratefully. Kita tidak akan sombong jika berhasil dan tidak bunuh diri saat merasa gagal. (Johan Nikodemus)